Usaha Konfeksi yang dirintis Gusti Ngurah Anom di
sebuah gudang Jalan Tukad Irawadi berkembang pesat. Tahun
1990 Anom dan istri memberanikan diri untuk membuka
usaha Konfeksi sendiri yang diberi nama COK KONFEKSI. Ia
menyewa sebuah tempat ukuran 6 X 7 meter yang terletak di
depan Art Centre Denpasar dengan harga sewa Rp 1.250.000
per tahun.
Cok Konfeksi di Jl. Nusa Indah, Denpasar
44 Gusti Ngurah Anom
“Awal membuka usaha Cok Konfeksi, saya belum
mendapat ijin dari Pak Sidharta. Bahkan saya sempat dimarahi,
belum dipercaya bisa usaha sendiri. Meski sudah punya
usaha Konfeksi sendiri, saya masih diminta untuk membantu
usaha Konfeksi Pak Sidharta hingga tahun 1994. Usaha Cok
Konfeksi ini awalnya merupakan usaha patungan antara saya
dengan Pak Sidharta,” jelas Anom.
Tahun 1994 Anom mengontrak tanah seluas 1 are di
Jalan Pakis Aji Denpasar. Di atas tanah ini ia mendirikan bangunan
untuk tempat jahit sekaligus tempat tinggal bersama keluarganya.
“Waktu itu saya sudah betul-betul ingin mandiri, namun
keinginan saya itu selalu ditolak Pak Sidharta dan istrinya.
Alasannya saya sudah diandalkan untuk membantu menggerakkan
roda usaha mereka, Konfeksi Sidharta.”
Suasana garment Cok Konfeksi
Raja Oleh-Oleh Khas Bali 45
Setelah menjalin kerjasama dengan Pak Sidharta selama
4 tahun (1990-1994), tahun 1994 akhirnya Pak Sidharta
setuju Anom berdiri sendiri, lepas dari usaha Konfeksi miliknya.
Syaratnya, semua aset usaha Cok Konfeksi senilai Rp
60 juta dibagi dua.
“Syarat itu saya setujui. Bagian Pak Sidharta senilai Rp
30 juta saya pinjam sebagai tambahan modal usaha dan baru
saya lunasi pada tahun 2000.”
Perlu perjuangan dan kerja keras untuk membesarkan
usaha Konfeksi yang baru dirintis Anom. Butuh waktu 6 tahun
disertai usaha yang ekstra keras untuk membangun Cok Konfeksi
menjadi sebuah usaha yang sehat dan menguntungkan.
Tahun 2000 akhirnya Anom bisa membeli rumah se-
Gusti Ngurah Anom dan Karyawan di Cok Konfeksi
46 Gusti Ngurah Anom
luas 5 are senilai Rp 350 juta di Jalan SMA 3 Denpasar. Dana
untuk membeli rumah ini dari hasil pinjam di Bank Dagang
Bali dan pinjam dari Pak Sidharta.
Untuk pengembangan bisnis, tahun 2001 Anom berhasil
membeli lahan seluas 6,5 are senilai Rp 1,2 milyar di Jalan
Nusa Indah. Lahan ini digunakan sebagai toko sekaligus sebagai
tempat tinggal bersama keluarga. Seiring perjalanan waktu,
usaha Cok Konfeksi yang dirintis Anom semakin berkembang
pesat menjadi usaha Konfeksi terkenal di Bali.
Terima kasih. Sungguh menginspirasi.
ReplyDeleteSemoga saya dan 2 sahabat saya juga bisa berhasil membangun konveksi Semarang
Good inspiration
ReplyDelete